Selasa, 16 Desember 2014

PERAN FISIOTERAPIS PADA BELL’S PALSY


Halo, lama sudah tidak posting artikel di blog ini, setelah akhirnya saya lulus SMA, kali ini takdir membawa saya untuk melanjutkan pendidikan di program studi FISIOTERAPI Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bali. Mungkin kalian belum tau fisioterapi tu apa sih? Oke saya jelaskan sedikit tentang fisioterapi :


Menurut KEPMENKES 1363, fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi. Fisioterapis menggunakan bermacam-macam modalitas untuk membantu merawat pasiennya.

Nah sudah ada gambaran sedikit? Sudah ya pokoknya hahaha, oke lanjut kali ini saya menspesifikkan peran fisioterapis nantinya dalam penanganan Bell’s Palsy.

Apa sih bell’s palsy? Bell’s palsy adalah suatu kelumpuhan saraf fasialis perifer yang bersifat unilateral, penyebabnya tidak diketahui (idiopatik), akut dan tidak disertai oleh gangguan pendengaran, kelainan neurologi lainnya atau kelainan lokal. Bell’s palsy adalah salah satu kelumpuhan atau disfungsi saraf wajah (nervus fascialis) yang umumnya terjadi secara temporer.