Halo, lama sudah tidak posting artikel di blog ini, setelah akhirnya
saya lulus SMA, kali ini takdir membawa saya untuk melanjutkan pendidikan di
program studi FISIOTERAPI Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bali. Mungkin kalian belum
tau fisioterapi tu apa sih? Oke saya jelaskan sedikit tentang fisioterapi :
Menurut KEPMENKES 1363, fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan
yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan,
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan
dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan
(fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi. Fisioterapis
menggunakan bermacam-macam modalitas untuk membantu merawat pasiennya.
Nah sudah ada gambaran sedikit? Sudah ya pokoknya hahaha, oke lanjut
kali ini saya menspesifikkan peran fisioterapis nantinya dalam penanganan Bell’s Palsy.
Apa sih bell’s palsy? Bell’s palsy adalah suatu kelumpuhan saraf
fasialis perifer yang bersifat unilateral, penyebabnya tidak diketahui (idiopatik), akut dan tidak disertai
oleh gangguan pendengaran, kelainan neurologi lainnya atau kelainan lokal. Bell’s
palsy adalah salah satu kelumpuhan atau disfungsi saraf wajah (nervus
fascialis) yang umumnya terjadi secara
temporer.